Dalam hal mengajar mungkin semua orang bisa, tetapi bagaimana
dengan mendidik?
Guru sebagai ujung tombak
perubahan harus memposisikan dirinya pada dua sisi yaitu sebagai pengajar dan
pendidik. Fakta yang terlihat sekarang
adalah banyak guru yang memposisikan dirinya hanya pada satu sisi saja yaitu
sebagai pengajar, lihat saja bagaimana
Guru akan merasa tersanjung bilamana siswanya berhasil mendapatkan nilai
yang tinggi, soal bagaimana dia mendapatkannya bukan sebuah persoalan, Guru
merasa bangga apabila siswanya pulang dengan membawa tropi penghargaan soal dalam kompetisi kadang dia berbuat
curang itupun bukan persoalan, sebaliknya bila anak didiknya tidak berhasil
mendapatkan nilai yang didinginkannya atau kalah dalam suatu ajang kompetisi, maka dia merengut, dan malu.
Berbeda dengan sosok pendidik.
Pendidik adalah para guru yang berakhlak mulia yang menjadikan dirinya figur teladan, yang memahami segala
kekurangan dan keterbatasan anak didiknya, yang tidak banyak menuntut tetapi
lebih dalam memberi, yang disambut dengan senyum dan selalu dinanti kehadirannya, hingga suatu saat
siswanya berani berkata “ Engkau adalah Guru Terbaikku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar